Rabu, 07 Juli 2010

Realita Solusi

Banyak orang yang mengatakan bahwa hidup jangan diambil pusing. Namun, kita lihat realita yang ada saat ini. Khusunya di kota-kota besar yang memiliki tingkat persaingn yang ketat, sehingga banyak ditemukan orang yang  kehilangan arah dan tujuan. dan lebih tepatnya nyasar di hutan beton. Jauh-jauh dari kampung ke ibu kota berharap dapat mengubah nasib yang menyedihkan menjadi orang yang dihargai dan memiliki derajat yang lebih baik. Namun nyatanya mereka hanya menjadi pengangguran baru di ibu kota.

Entah salah siapa. Namun yang ingin ditekankan di sini mengapa dari tahun ke tahun masalah yang muncul dari tahun jebot ini masih awet menggentayangi ibu kota. Memang tidak bisa dipungkiri, rendahnya pendidikan yang dienyam mayoritas masyarakat Indonesia masih menjadi mimipi buruk bagi pemerintah. Bila pun berpendidikan, hasilnya hanyalah produk manusia yang bertugas memenuhi kebutuhan pasar kerja. Dari sisi pengembangan karakter masih dibilang sangat jauh dari harapan. Tanpa karakter yang kuat, manusia Indonesia hanya akan menjadi robot yang diperah seperti sapi perah. Yang akan dibuang bila tidak berguna lagi.

Robot-robot ini lahir dari kampus. Sungguh disayangkan bila pendidikan yang dienyam bertahun-tahun, hanya menghasilkan peniru-peniru yang miskin kreativitas. Saya sadar tidak mudah menjadi pribadi yang kreatif namun, di era globalisasi yang diusung-usung oleh negara barat, kita harus menunjukkan jati diri kita yang selama ini tenggelam dalam kehinaan. Bagaimana tidak, saat ini Indonesia masih berkutat melawan korupsi yang tidak ada habisnya, masalah tabung gas elpiji yang bocor, moral yang semakin merosot lantaran video mesum mirip artis, mafia hukum yang makin ketahuan belangnya, dan masih banyak lagi permasalahan yang tentunya tidak cukup dengan cara lama. Namun perlu inovasi yang dinamis. Permasalahan saat ini perlu diselesaikan dengan solusi yang sesuai dengan eranya.

Hanya harapan kosong di siang bolong jika hanya membual namun tidak memberi solusi. Banyak solusi yang ditawarkan oleh para ahli yang kompeten. Namun, yang perlu digarisbawahi adalah solusi secanggih apapun bila hanya bualan tanpa aksi nyata tetaplah tidak berguna. Karena itu mulailah dari solusi yang relatif simpel dan mudah dipahami. Sehingga bila menemukan permasalahan yang memerlukan solusi canggih, tentu tidak menjadi perencanaan yang mandul.